LAPORAN
STUDIUM GENERALE
KORUPSI DITINJAU DARI
PERSPEKTIF HUKUM DAN AGAMA-AGAMA
1.
Masalah
Korupsi dari Perspektif Hukum
·
Pembicara
R.E.S.
FOBIA, SH., MIDS
·
Isi
v Korupsi
merupakan segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan dan kepercayaan publik untuk keuntungan pribadi.
v Korupsi
melawan identitas Indonesia sebagai negara hukum.
v Belum
optimalnya penerapan 6 strategi pencegahan dan pemberontakan korupsi.
·
Pesan dan Kesan
“Saya
bukan orang bodoh dan jujur, tapi saya takut akan Tuhan”
2.
Korupsi
dalam Perspektif Agama Hindu
·
Pembicara
Pdt.
Mangku Bibit
·
Isi
Korupsi
adalah segala bentuk perilaku yang menguntungkan diri sendiri dengan cara yang
tidak jujur dan menyeleweng dari ajaran agama.
·
Pesan dan Kesan
“Jangan
menjadi orang pintar, tetapi jadilah orang yang mengerti”
3.
Korupsi
dalam Perspektif Agama Islam
·
Pembicara
Dr.
Rahmaad Hariyadi, M. Pd
·
Isi
v Korupsi
merupakan tindakan haram yang menyebabkan pelakunya tidak mulia.
v Perlu
meningkatkan iman.
·
Pesan dan Kesan
“Wakil
Tuhan di Bumi akan mulia jika menghafalkan sifat-sifat Tuhan”
4.
Korupsi
dalam Perspektif Agama Protestan
·
Pembicara
Ira
Mangililo, Ph. D
·
Isi
v Korupsi
adalah segala bentuk penyalahgunaan.
v Upaya
korupsi pada masa Israel kuno, diantaranya penyalahgunaan kekuasaan politik,
penyalahgunaan kekuasaan ekonomi, penyalahgunaan kekuasaan legal.
·
Pesan dan Kesan
“Keadilan
dan kebenaran adalah bagian dari Tuhan”
5.
Korupsi
dalam Perspektif Agama Katolik
·
Pembicara
Emanuel
Nuwa, MSF
·
Isi
Korupsi
identik dengan perilaku mencuri atau menyuap, atau tindakan penyelewengan
terhadap milik bersama untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
·
Pesan dan Kesan
“Jujur
dan jangan rakus”
6.
Korupsi
dalam Perspektif Agama Khonghucu
·
Pembicara
Dr.
Oesman Arif. W. S.
·
Isi
Manusia
yang berbakti, suci hati, dan tahu malu tidak akan korupsi.
·
Pesan dan Kesan
“Kita
melayani manusia seperti kita melayani Tuhan”
7.
Korupsi
dalam Perspektif Agama Buddha
·
Pembicara
Bhikkhu
Atthakusalo
·
Isi
v Hukum
sebab akibat,dimana ada suatu akibat tentu pula ada yang menjadi penyebabnya.
v Membangun
kepribadian yang luhur dan mampu menciptakan individu-individu yang
berkualitas.